Jumat, 17 Juli 2020

[KKN-DR: Produk 7] Komunikasi Massa dalam Berbagai Media

KOMUNIKASI MASSA DALAM BERBAGAI MEDIA
IMRO ATUR RODHIYAH
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, IAIN Batusangkar Kampus 2, Jl. Raya Batusangkar-Padangpanjang KM 7, Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum

ABSTRAK
Komunikasi massa merupakan jenis pertukaran pesan yang dilakukan dengan orang banyak (khalayak). Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisa bagaimana posisi komunikasi massa dalam berbagai media. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sumber data didapatkan secara primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui dokumentasi dan data sekunder dikumpulkan melalui observasi dari situasi sosial. Tenik analisis data yang digunakan berupa menentukan poin yang akan dikaji, membaca, mencatat dan menganalisis poin-poin tersebut dengan sumber buku-buku yang mendukung sebagai acuan. Indikator penelitian dapat diklasifikasikan menjadi komunikasi massa sebagai media sosial, sarana pemasaran, sarana kampanye, bahkan sarana membentuk citra diri. Penelitian ini menunjukkan bahwa alat komunikasi massa dapat digunakan sebagai media sosial, memasarkan berbagai produk dan jasa, sarana kampanye dan sarana menunjukkan sosok (citra) diri kepada publik. Semua posisi itu dapat dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkannya. Butuh pengawasan dari pengguna komunikasi massa untuk mencerna apakah yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhannya atau tidak.
KATA KUNCI:.alat komunikasi massa sebagai media sosial, sarana pemasaran, sarana kampanye, sarana membentuk citra diri.

ABSTRACT
Mass communication is kind of messages exchange done by the crowds. This study has purpose to analyze the positions of mass communication in various media. This is a qualitative study with literary approach. Primary data is collected through documentation and secondary data collected through observation of social situations. The techniques of data-analysis used include determining of the points which will be studied, read, take notes and analyze those points with the source of books supporting them. Study indicators may be classified into mass communication as a social media, marketing tool, campaign tools and even a means to forge self-image. The study suggest that mass communication can be used as social media, marketing products and services both for campaign and for public image. All of those positions can be used by the person who needs them. It takes surveillance from mass communications users to assimilate wheter or not the display are needed.
Keyword: mass communication as a social media, marketing tool, campaign tools, to forge self image.


A.    PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang semakin maju telah membuat banyak perubahan diberbagai bidang. Komunikasi massa sekarang tidak lagi hanya terbatas kepada televisi, radio atau surat kabar. Dengan adanya internet yang berkembang pesat, banyak hal yang bisa dilakukan. Tidak sedikit yang dapat meraup keuntungan dari media. Pemanfaatan media ini juga tidak terbatas hanya untuk menyebarkan berita saja. Sekarang, media massa bisa digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi, melakukan pemasaran produk, tempat untuk berkampanye, dan untuk membentuk citra diri.

B.     PEMBAHASAN

Alat komunikasi massa merupakan sarana khalayak untuk bertukar informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang melesat cepat, komunikasi massa tidak lagi terjadi sebatas menonton tv, mendengar radio dan membaca koran. Ada banyak fungsi alat komunikasi massa, seperti sarana media sosial, sarana pemasaran, sarana kampanye, bahkan sarana membentuk citra diri.

1.      Alat Komunikasi Massa sebagai Media Sosial

Media sosial merupakan saran untuk berhubungan dengan orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung karena penggunaannya yang menggunakan jaringan nirkabel yang dikenal dengan sebutan ‘online’. Alat komunikasi massa sekarang ini bukan hanya terbatas kepada radio atau televisi saja. Dengan semakin berkembangnya teknologi, informasi bisa diterima melalui genggaman tangan atau fasilitas yang disediakan pemerintah di jalanan umum. Manusia juga bisa saling berhubungan dengan siapa saja dan waktu yang tidak ditentukan. Tentunya, bukan hanya dengan manusia yang berada di Negara yang sama saja, tapi juga sudah mencakup penduduk dari negeri luar dengan bahasa yang jelas berbeda. Akibatnya, terjadi pertukaran informasi terkait budaya, militer, kondisi wilayah masing-masing, serta banyak lagi. Dengan adanya pertukaran informasi seperti ini, manusia dapat lebih mengenal dunia dan menambah jumlah teman.

2.      Alat Komunikasi Massa sebagai Media Pemasaran

Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan.

Alat komunikasi massa baik dulu maupun sekarang telah berperan besar dalam meningkatkan pemasaran produk. Jika dimasa dulu para pengusaha mencoba memasarkan produk mereka melalui iklan yang dipasang di koran atau radio, sekarang sudah tersedia situs-situs yang khusus digunakan sebagai tempat pemasaran produk. Hanya dengan mengunjungi salah satu situs tersebut, pembeli sudah dapat memilih barang yang diinginkan tanpa perlu repot berkeliling dari satu toko ke toko lainnya.

Selain kemudahan yang didapatkan oleh pembeli, para pengusaha produk juga dapat keuntungan sendiri. Media massa yang bersifat satu arah dapat membuat promosi menjadi lebih mudah. Cukup dengan mengambil foto produk kemudian menuliskan keunggulannya dengan bahasa yang persuasif, produk itu sudah dapat laku dipasaran. Pembeli cenderung percaya kepada deskripsi yang diberikan dan mereka juga tidak bisa bertanya banyak karena tidak semua komentar yang ditulis pada laman iklan itu dapat langsung dibalas.

Pemasaran melalui media massa juga lebih efektif dibandingkan menggunakan tenaga sales. Contohnya saja seperti acara home shopping yang ditayangkan pada televisi. Waktu siaran yang terbatas dan diskon yang ditawarkan membuat penonton harus bergegas membeli sebelum kesempatan tersebut hangus. Saking besarnya kesempatan, tak jarang barang yang dipasarkan itu sudah habis bahkan sebelum acara setengah jalan berlangsung. Karenanya, banyak dari pemilik usaha pada masa sekarang lebih senang memasarkan barang mereka melalui media massa. Media massa yang dapat digunakan untuk pemasaran diantaranya:

a.  Televisi (iklan, home shopping, sponsor pada acara televisi dengan rating tinggi dikalangan masyarakat);

b.   Radio (iklan);

c.   Surat kabar (kolom iklan);

d.  Internet (situs jual-beli online, laman iklan pada situs download film, promosi pada artikel yang banyak dikunjungi pengguna internet).

3.      Alat Komunikasi Massa sebagai Media Kampanye

Kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Pesan kampanye harus terbuka untuk didiskusikan karena program yang disampaikan nantinya digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan umum.

Dimasa dulu, masih banyak anggapan bahwa media massa merupakan komponen komunikasi yang netral, tidak akan dapat mempengaruhi masyarakat seperti apapun cara yang dilakukan. Namun, dimasa sekarang, terkait dengan fungsi media massa sebagai pemberi informasi, tak jarang kampanye dilakukan melalui media televisi atau radio. Banyak atau sedikitnya penayangan yang berhubungan dengan partai menjadi patokan kesuksesan kampanye.

Media massa dapat mencapai berbagai macam kondisi masyarakat. Karenanya, kesempatan untuk menggaet pemilih menjadi lebih besar. Apalagi dengan opini partai yang diciptakan media begitu kuat mempengaruhi masyarakat, tidak heran jika partai yang berkampanye lewat media massa jauh lebih diingat masyarakat.

4.      Alat Komunikasi Massa sebagai Media Pembentukan Citra Diri (Facebook, Snapchat, Twitter, Vlog, Instagram)

Citra diri merupakan kesan yang diberikan diri kepada khalayak. Sekarang, bukan hanya public figure atau pejabat penting saja yang bisa memberikan citra diri berbeda kepada umum, namun juga masyarakat. Tujuan utama pemberian citra diri ini memang untuk membentuk kesan diri yang berbeda. Dengan menggunakan media massa, orang yang sebenarnya berkarakter buruk bisa terlihat baik, begitu pula sebaliknya. Ada banyak media massa yang digunakan untuk pembentukan citra diri ini, diantaranya ialah:

a.       Facebook

Merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya mengirimkan foto, video, atau pesan teks kepada teman facebook. Pengguna dapat memilih apa yang ingin diunggah dan disampaikan dalam facebook. Jika pengguna mengirimkan foto sedang memasak makanan dengan tampilan yang menarik, misalnya, maka pengguna lain akan beranggapan bahwa ia merupakan seseorang yang pintar memasak, walau pada kenyataannya belum tentu begitu. Ini sudah menjadi salah satu cara untuk membentuk citra diri yang berbeda, karena manusia pada umumnya hanya ingin menunjukkan dirinya yang baik saja kepada umum.

b.      Snapchat

Snapchat adalah aplikasi pesan foto yang dikembangkan Even Spiegel, Bobby Murphy dan Reggie Brown. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengambil foto, merekam video, menambahkan teks dan lukisan, dan mengirimkannya ke daftar penerima yang ditentukan pengguna. Foto dan video kiriman pengguna disebut ‘snaps’. Penguna menetapkan batas waktu tersedianya snaps mereka (sejak April 2014, batasnya antara 1 sampai 10 detik), lalu foto dan video tersebut disembunyikan dari perangkat penerima dan dihapus dari server Snapchat dan tidak akan bisa dikembalikan lagi. Fitur ini cocok digunakan bagi pengguna yang ingin bertukar foto dan video secara rahasia.

c.       Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan istilah kicauan (tweet). Twitter didirikan pada Maret 2006 oleh Jack Dorsey.

d.      Vlog

Video-blogging biasa disebut ‘vlog’ atau ‘vlogging’, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging menggunakan media video yang dibuat dengan perangkat yang dapat merekam video. Vlog masih bisa dianggap sebagai bentuk lain dari televisi internet. Selain video, vlog juga ada yang menyertakan keterangan teks atau data lainnya.

Blog video sendiri dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman blog video yang padu.

e.       Instagram

Merupakan sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, video, menerapkan filter digital dan membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial.

Pada dasarnya, apapun media massa yang digunakan, pengguna dapat memberikan kesan yang diinginkan kepada khalayak umum. Kesan tersebut bisa jadi memang benar, namun juga bisa hanya ciptaan belaka. Diperlukan kebijakan dari sesama pengguna untuk memilah berbagai macam pencitraan yang beredar dikhalayak umum.



C.    KESIMPULAN

Alat komunikasi massa terus berkembang seiring berjalannya waktu. Khalayak yang semakin bergantung kepada ponsel dan internet mulai menggabungkan penggunaan media massa. Untuk dapat bersaing di era modern, media massa juga harus fleksibel, mampu bergerak sesuai trend terkini dan menyediakan kebutuhan khalayak tanpa batas. Sayang sekali, alat komunikasi massa menjadi sarang kepalsuan. Seperti pada bahasan, media massa menjadi alat untuk menampilkan citra diri (pribadi, kelompok, perusahaan) yang bisa saja, menipu pengguna lain.

Khalayak berlomba menampilkan diri terbaik mereka, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat berbuat curang dan bohong demi memenuhi ekspetasi publik. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan dari sesama pengguna dan orang disekitarnya. Mencerna informasi haruslah kritis agar dapat memperoleh fakta sebenarnya. Jangan mudah termakan kabar burung yang beredar di media sosial, karena nyatanya, informasi yang benar haruslah melalui proses jurnalistik lebih dahulu. Menjadikan media cetak dan elektronik sebagai acuan merupakan langkah awal menangkal diri dari informasi palsu dan penuh pencitraan. Tentu, kita harus mampu pula membedakan media mana yang dapat dipercaya dan mana yang tidak. Untuk itu, khalayak harus rajin membaca informasi agar terbiasa membedakan fakta dan hoax.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ali, Novel. 1999. Peradaban Komunikasi Politik: Potret Manusia Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Wikipedia. 16 April 2018. Blog Video. https://id.wikipedia.org/wiki/blog-video.

_________. 22 Desember 2017. Facebook. https://id.wikipedia.org/wiki/facebook.

_________. 27 April 2018. Instagram. https://id.wikipedia.org/wiki/instagram.

_________. 8 Mei 2018. Snapchat. https://id.wikipedia.org/wiki/snapchat.

_________. ----------. Twitter. https://id.wikipedia.org/wiki/twitter.

Yuniati, Yenni. 2002. Pengaruh Berita di Surat Kabar terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Politik. Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2002. Diterbitkan oleh Fikom Unisba, Bandung.

1 komentar:

  1. Mungkin bisa ditambahkan, dampak media sosial nya. Sisi positif perkembangan nya apaa..sisi negatif apa...contoh sisi positif mudah nya berkomunikasi dll. Sisi negatif, mudahnya tersebar berita hoax dll.


    http://duniabelajarrr.blogspot.com/

    BalasHapus