KOMUNIKASI MASSA
DALAM BERBAGAI MEDIA
IMRO
ATUR RODHIYAH
Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ushuluddin,
Adab dan Dakwah, IAIN Batusangkar Kampus 2, Jl. Raya Batusangkar-Padangpanjang
KM 7, Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum
ABSTRAK
Komunikasi massa merupakan jenis
pertukaran pesan yang dilakukan dengan orang banyak (khalayak). Tujuan
penelitian ini ialah untuk menganalisa bagaimana posisi komunikasi massa dalam berbagai media. Penelitian
ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sumber data
didapatkan secara primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui
dokumentasi dan data sekunder dikumpulkan melalui observasi dari situasi
sosial. Tenik analisis data yang digunakan berupa menentukan poin yang akan
dikaji, membaca, mencatat dan menganalisis poin-poin tersebut dengan sumber
buku-buku yang mendukung sebagai acuan. Indikator penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi komunikasi
massa sebagai media sosial, sarana
pemasaran, sarana kampanye, bahkan sarana membentuk citra diri.
Penelitian ini menunjukkan bahwa alat
komunikasi massa dapat digunakan sebagai media sosial, memasarkan berbagai
produk dan jasa, sarana kampanye dan sarana menunjukkan sosok (citra) diri
kepada publik. Semua posisi itu dapat dimanfaatkan oleh orang yang
membutuhkannya. Butuh pengawasan dari pengguna komunikasi massa untuk mencerna
apakah yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhannya atau tidak.
KATA KUNCI:.alat komunikasi massa sebagai media sosial, sarana
pemasaran, sarana kampanye, sarana membentuk citra diri.
ABSTRACT
Mass communication is kind
of messages exchange done by the crowds. This study has purpose to analyze the
positions of mass communication in various media. This is a qualitative study
with literary approach. Primary
data is collected through documentation and secondary data collected through observation
of social situations. The techniques of data-analysis used include determining
of the points which will be studied, read, take notes and analyze those points
with the source of books supporting them. Study indicators may be classified into mass communication as a social media,
marketing tool, campaign tools and even a means to forge self-image. The study
suggest that mass communication can be used as social media, marketing products
and services both for campaign and for public image. All of those positions can
be used by the person who needs them. It takes surveillance from mass
communications users to assimilate wheter or not the display are needed.
Keyword: mass communication as a social media, marketing tool, campaign tools, to
forge self image.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin maju telah
membuat banyak perubahan diberbagai bidang. Komunikasi massa sekarang tidak
lagi hanya terbatas kepada televisi, radio atau surat kabar. Dengan adanya
internet yang berkembang pesat, banyak hal yang bisa dilakukan. Tidak sedikit
yang dapat meraup keuntungan dari media. Pemanfaatan media ini juga tidak
terbatas hanya untuk menyebarkan berita saja. Sekarang, media massa bisa
digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi, melakukan pemasaran produk,
tempat untuk berkampanye, dan untuk membentuk citra diri.
B. PEMBAHASAN
Alat komunikasi massa merupakan sarana khalayak
untuk bertukar informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang melesat
cepat, komunikasi massa tidak lagi terjadi sebatas menonton tv, mendengar radio
dan membaca koran. Ada banyak fungsi alat komunikasi massa, seperti sarana
media sosial, sarana pemasaran, sarana kampanye, bahkan sarana membentuk citra
diri.
1.
Alat
Komunikasi Massa sebagai Media Sosial
Media sosial merupakan saran untuk berhubungan
dengan orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung karena
penggunaannya yang menggunakan jaringan nirkabel yang dikenal dengan sebutan
‘online’. Alat
komunikasi massa sekarang ini bukan hanya terbatas kepada radio atau televisi saja.
Dengan semakin berkembangnya teknologi, informasi bisa diterima melalui
genggaman tangan atau fasilitas yang disediakan pemerintah di jalanan umum.
Manusia juga bisa saling berhubungan dengan siapa saja dan waktu yang tidak
ditentukan. Tentunya, bukan hanya dengan manusia yang berada di Negara yang
sama saja, tapi juga sudah mencakup penduduk dari negeri luar dengan bahasa
yang jelas berbeda. Akibatnya, terjadi pertukaran informasi terkait budaya,
militer, kondisi wilayah masing-masing, serta banyak lagi. Dengan adanya
pertukaran informasi seperti ini, manusia dapat lebih mengenal dunia dan
menambah jumlah teman.
2.
Alat
Komunikasi Massa sebagai Media Pemasaran
Menurut Philip Kotler & Kevin
Lane Keller (2009), komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan
berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung, tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi
pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang
bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana
dan kapan.
Alat komunikasi massa baik dulu maupun sekarang
telah berperan besar dalam meningkatkan pemasaran produk. Jika dimasa dulu para
pengusaha mencoba memasarkan produk mereka melalui iklan yang dipasang di koran
atau radio, sekarang sudah tersedia situs-situs yang khusus digunakan sebagai
tempat pemasaran produk. Hanya dengan mengunjungi salah satu situs tersebut,
pembeli sudah dapat memilih barang yang diinginkan tanpa perlu repot
berkeliling dari satu toko ke toko lainnya.
Selain kemudahan yang didapatkan oleh pembeli,
para pengusaha produk juga dapat keuntungan sendiri. Media massa yang bersifat
satu arah dapat membuat promosi menjadi lebih mudah. Cukup dengan mengambil
foto produk kemudian menuliskan keunggulannya dengan bahasa yang persuasif,
produk itu sudah dapat laku dipasaran. Pembeli cenderung percaya kepada
deskripsi yang diberikan dan mereka juga tidak bisa bertanya banyak karena
tidak semua komentar yang ditulis pada laman iklan itu dapat langsung dibalas.
Pemasaran melalui media massa juga lebih
efektif dibandingkan menggunakan tenaga sales. Contohnya saja seperti acara home
shopping yang ditayangkan pada televisi. Waktu siaran yang terbatas dan
diskon yang ditawarkan membuat penonton harus bergegas membeli sebelum
kesempatan tersebut hangus. Saking besarnya kesempatan, tak jarang barang yang
dipasarkan itu sudah habis bahkan sebelum acara setengah jalan berlangsung.
Karenanya, banyak dari pemilik usaha pada masa sekarang lebih senang memasarkan
barang mereka melalui media massa. Media
massa yang dapat digunakan untuk pemasaran diantaranya:
a. Televisi (iklan, home shopping, sponsor
pada acara televisi dengan rating tinggi dikalangan masyarakat);
b.
Radio (iklan);
c.
Surat kabar (kolom iklan);
d. Internet (situs jual-beli online, laman iklan
pada situs download film, promosi pada artikel yang banyak dikunjungi pengguna
internet).
3.
Alat
Komunikasi Massa sebagai Media Kampanye
Kampanye merupakan serangkaian tindakan
komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah
besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.
Pesan kampanye harus terbuka untuk didiskusikan karena program yang disampaikan
nantinya digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan umum.
Dimasa dulu, masih banyak anggapan bahwa media
massa merupakan komponen komunikasi yang netral, tidak akan dapat mempengaruhi
masyarakat seperti apapun cara yang dilakukan. Namun, dimasa sekarang, terkait
dengan fungsi media massa sebagai pemberi informasi, tak jarang kampanye
dilakukan melalui media televisi atau radio. Banyak atau sedikitnya penayangan
yang berhubungan dengan partai menjadi patokan kesuksesan kampanye.
Media massa dapat mencapai berbagai macam
kondisi masyarakat. Karenanya, kesempatan untuk menggaet pemilih menjadi lebih
besar. Apalagi dengan opini partai yang diciptakan media begitu kuat
mempengaruhi masyarakat, tidak heran jika partai yang berkampanye lewat media
massa jauh lebih diingat masyarakat.
4.
Alat
Komunikasi Massa sebagai Media Pembentukan Citra Diri (Facebook, Snapchat,
Twitter, Vlog, Instagram)
Citra diri merupakan kesan yang diberikan diri
kepada khalayak. Sekarang, bukan hanya public figure atau pejabat
penting saja yang bisa memberikan citra diri berbeda kepada umum, namun juga
masyarakat. Tujuan
utama pemberian citra diri ini memang untuk membentuk kesan diri yang berbeda.
Dengan menggunakan media massa, orang yang sebenarnya berkarakter buruk bisa
terlihat baik, begitu pula sebaliknya. Ada banyak media massa yang digunakan
untuk pembentukan citra diri ini, diantaranya ialah:
a.
Facebook
Merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang
memungkinkan penggunanya mengirimkan foto, video, atau pesan teks kepada teman
facebook. Pengguna
dapat memilih apa yang ingin diunggah dan disampaikan dalam facebook. Jika
pengguna mengirimkan foto sedang memasak makanan dengan tampilan yang menarik,
misalnya, maka pengguna lain akan beranggapan bahwa ia merupakan seseorang yang
pintar memasak, walau pada kenyataannya belum tentu begitu. Ini sudah menjadi
salah satu cara untuk membentuk citra diri yang berbeda, karena manusia pada
umumnya hanya ingin menunjukkan dirinya yang baik saja kepada umum.
b.
Snapchat
Snapchat adalah aplikasi pesan foto yang
dikembangkan Even Spiegel, Bobby Murphy dan Reggie Brown. Dengan aplikasi ini,
pengguna dapat mengambil foto, merekam video, menambahkan teks dan lukisan, dan
mengirimkannya ke daftar penerima yang ditentukan pengguna. Foto dan video
kiriman pengguna disebut ‘snaps’. Penguna menetapkan batas waktu tersedianya
snaps mereka (sejak April 2014, batasnya antara 1 sampai 10 detik), lalu foto
dan video tersebut disembunyikan dari perangkat penerima dan dihapus dari
server Snapchat dan tidak akan bisa dikembalikan lagi. Fitur ini cocok
digunakan bagi pengguna yang ingin bertukar foto dan video secara rahasia.
c.
Twitter
Twitter adalah layanan jejaring sosial yang
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga
140 karakter, yang dikenal dengan istilah kicauan (tweet). Twitter
didirikan pada Maret 2006 oleh Jack Dorsey.
d.
Vlog
Video-blogging biasa
disebut ‘vlog’ atau ‘vlogging’, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging
menggunakan media video yang dibuat dengan perangkat yang dapat merekam video.
Vlog masih bisa dianggap sebagai bentuk lain dari televisi internet. Selain
video, vlog juga ada yang menyertakan keterangan teks atau data lainnya.
Blog video sendiri dapat dibuat dalam bentuk
rekaman satu gambar atau rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan
perangkat lunak yang tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka
buat dan memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke
dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman blog video yang padu.
e.
Instagram
Merupakan sebuah aplikasi berbagi foto dan
video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, video, menerapkan filter
digital dan membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial.
Pada dasarnya, apapun media massa yang
digunakan, pengguna dapat memberikan kesan yang diinginkan kepada khalayak
umum. Kesan tersebut bisa jadi memang benar, namun juga bisa hanya ciptaan
belaka. Diperlukan kebijakan dari sesama pengguna untuk memilah berbagai macam
pencitraan yang beredar dikhalayak umum.
C. KESIMPULAN
Alat komunikasi massa terus berkembang seiring
berjalannya waktu. Khalayak yang semakin bergantung kepada ponsel dan internet
mulai menggabungkan penggunaan media massa. Untuk dapat bersaing di era modern,
media massa juga harus fleksibel, mampu bergerak sesuai trend terkini dan
menyediakan kebutuhan khalayak tanpa batas. Sayang sekali, alat komunikasi
massa menjadi sarang kepalsuan. Seperti pada bahasan, media massa menjadi alat
untuk menampilkan citra diri (pribadi, kelompok, perusahaan) yang bisa saja, menipu
pengguna lain.
Khalayak berlomba menampilkan diri terbaik
mereka, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat berbuat curang dan bohong demi
memenuhi ekspetasi publik. Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan dari sesama
pengguna dan orang disekitarnya. Mencerna informasi haruslah kritis agar dapat
memperoleh fakta sebenarnya. Jangan mudah termakan kabar burung yang beredar di
media sosial, karena nyatanya, informasi yang benar haruslah melalui proses
jurnalistik lebih dahulu. Menjadikan media cetak dan elektronik sebagai acuan
merupakan langkah awal menangkal diri dari informasi palsu dan penuh
pencitraan. Tentu, kita harus mampu pula membedakan media mana yang dapat
dipercaya dan mana yang tidak. Untuk itu, khalayak harus rajin membaca
informasi agar terbiasa membedakan fakta dan hoax.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Ali, Novel. 1999. Peradaban Komunikasi Politik: Potret
Manusia Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Wikipedia.
16 April 2018. Blog Video. https://id.wikipedia.org/wiki/blog-video.
_________.
22 Desember 2017. Facebook. https://id.wikipedia.org/wiki/facebook.
_________.
27 April 2018. Instagram. https://id.wikipedia.org/wiki/instagram.
_________.
8 Mei 2018. Snapchat. https://id.wikipedia.org/wiki/snapchat.
_________.
----------. Twitter. https://id.wikipedia.org/wiki/twitter.
Yuniati,
Yenni. 2002. Pengaruh Berita di Surat Kabar terhadap Persepsi Mahasiswa
tentang Politik. Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 3 Nomor 1 Tahun 2002.
Diterbitkan oleh Fikom Unisba, Bandung.
Mungkin bisa ditambahkan, dampak media sosial nya. Sisi positif perkembangan nya apaa..sisi negatif apa...contoh sisi positif mudah nya berkomunikasi dll. Sisi negatif, mudahnya tersebar berita hoax dll.
BalasHapushttp://duniabelajarrr.blogspot.com/